Membaca Faldo Maldini

Saya awam dalam politik. Zaman kuliah dulu pun, saya bukanlah seseorang yang bisa dibilang aktivis. Hari-hari kuliah saya hanyalah hari nongkrong kere dan pacaran prihatin. Tak ada penggalan kisah aktivis kampus yang saya punya. Saya memiliki kartu anggota PDI Perjuangan hanya karena keinginan berbeda saja dengan arus utama orang Minang saat ini. Itu pun saya hanya kader biasa, tak ada jabatan di partai tempat saya bergabung. Saya tak begitu berharap […]